Sel surya
disebut juga dengan fotovoltaik yaitu mengubah cahaya matahari menjadi
listrik.Sel surya membuat potensi penggunaan sumber energi matahari,meskipun
energi matahari bisa dapat diubah menjadi listrik.Energimatahari juga dapat di
maxsimal kan menjadi sistem solar thermal.
Sel
surya merupakan divais dengan dua terminal atau sambungan antar sel surya,
dimana jika saat malam tidak ada cahaya atau dalam keadaan gelap berfungsi
seperti dioda, dan jika saat disinari dengan cahaya matahari dapat
menghasilkan tegangan listrik. Ketika disinari, umumnya satu sel surya
komersial dapat menghasilkan tegangan DC sebesar 0,5 sampai 1 volt saat cahaya
matahari meresap di sel surya, dan arus short-circuit(arus pendek dari sel
surya) dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan
dan arus listrik yang dihasil dari sel surya tidak cukup untuk berbagai
aplikasi atau media, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya,
dan total menghasilkan tegangan DC sebesar 12 Volt dalam kondisi penyinaran
standar .Namun sel surya ini dapat digunakan secara paralel atau
rangkaian seri untuk memperbesar total tegangan yang di hasilkan untuk
mengatasi daya aplikasi yang membutuhkan tegangan lebih besar.berikut
gambar nya:
A.Struktur Sel Surya
Dengan
berkembangnya sains&teknologi di muka bumi ini, jenis serta macam -macam
teknologi sel surya pun berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut
sel surya generasi satu, dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian
penyusun selnya yang berbeda pula . Dalam bab ini akan dibahas struktur
dan cara kerja dari sel surya yang pada umum ada dipasaran saat ini yaitu sel
surya berbasis material silikon yang secara umum mencakup struktur dan
cara kerja sel surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin
film/lapisan tipis).
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel
surya. Material substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik
karena berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga
umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum.
Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik,
substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang
digunakan yaitu material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin
oxide (ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO).
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya
yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya
generasi pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis.
Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar
matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah
material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan
untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan
telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS),
CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material
semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif
seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O
(copper oxide).
Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau
gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p
(material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n,
CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci dari
prinsip kerja sel surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga
prinsip p-n junction dan sel surya akan dibahas dibagian “cara kerja sel
surya”.
3. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian
material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau material
konduktif transparan sebagai kontak negatif.
4.Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan
cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya
dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan
tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan
udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga
meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi
modul surya dari hujan atau kotoran.
Cara kerja sel surya
Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n
junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor
ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai
penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan
negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan
positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole
tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai
contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom
boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping
oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction semikonduktor tipe-p
dan tipe-n.
Peran
dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik.
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan
bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif
pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada
semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka
terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna
p-n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor
menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan
sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang.
0 komentar:
Posting Komentar